Puluhan Kios Pasar Gorang-Gareng Mangkrak
Puluhan Kios Pasar Gorang-Gareng Mangkrak
MAGETAN – Ironis. Di tengah upaya pemkab menggairahkan ekonomi kerakyatan, kondisi sejumlah pasar di Magetan memprihatinkan. Pasar Gorang-Gareng, misalnya, banyak kios yang rusak dan dibiarkan mangkrak. “Saya saja yang sudah bertahun-tahun di sini tidak tahu siapa yang menempati. Pokoknya bisa ditandai, kalau kiosnya masih bagus berarti ada yang menghuni,” terang Umami, salah seorang pemilik kios, kemarin (13/7).
Umami mengatakan, para penghuni pasar yang masih bertahan saat ini mengalami masalah baru. Saat hujan, air masuk ke emperan toko melalui lubang atap yang ambrol. Rembesan ait menyebabkan lantai becek dan menyisakan genangan hingga menjadi sarang nyamuk. ”Setiap mengawali kerja harus menggunakan lotion dulu,” tambahnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Suwadi tidak menampik rusaknya beberapa kios di Pasar Gorang-Gareng. Dia menyayangkan sejumlah pedagang meninggalkan kiosnya begitu saja. Padahal, sebelum bangunan itu diresmikan, antusiasme mereka begitu tinggi. ”Sekarang nama-nama pengelola kios tersebut masih belum kita ketahui karena kebanyakkan sudah berpindah tangan,” ungkapnya.
Suwadi menduga banyak pedagang yang enggan membuka kiosnya karena pindah ke pasar baru yang berada di dekat terminal lantaran lebih banyak pengunjung. Terkait nganggurnya puluhan kios di pasar lam tersebut, kata dia, pihaknya akan memerintahkan penyewa menemui disperindag. ”Saya akan melayangkan surat panggilan sebanyak tiga kali. Kalau mereka (penyewa kios, Red) tidak menanggapi, langkah terakhir adalah penarikan kios kembali,” tegasnya. (mg4/isd)
Umami mengatakan, para penghuni pasar yang masih bertahan saat ini mengalami masalah baru. Saat hujan, air masuk ke emperan toko melalui lubang atap yang ambrol. Rembesan ait menyebabkan lantai becek dan menyisakan genangan hingga menjadi sarang nyamuk. ”Setiap mengawali kerja harus menggunakan lotion dulu,” tambahnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Suwadi tidak menampik rusaknya beberapa kios di Pasar Gorang-Gareng. Dia menyayangkan sejumlah pedagang meninggalkan kiosnya begitu saja. Padahal, sebelum bangunan itu diresmikan, antusiasme mereka begitu tinggi. ”Sekarang nama-nama pengelola kios tersebut masih belum kita ketahui karena kebanyakkan sudah berpindah tangan,” ungkapnya.
Suwadi menduga banyak pedagang yang enggan membuka kiosnya karena pindah ke pasar baru yang berada di dekat terminal lantaran lebih banyak pengunjung. Terkait nganggurnya puluhan kios di pasar lam tersebut, kata dia, pihaknya akan memerintahkan penyewa menemui disperindag. ”Saya akan melayangkan surat panggilan sebanyak tiga kali. Kalau mereka (penyewa kios, Red) tidak menanggapi, langkah terakhir adalah penarikan kios kembali,” tegasnya. (mg4/isd)
Sumber : Radar Madiun
Post a Comment