Header Ads

MAGETAN : Plt Sekda Seorang Perempuan

Plt Sekda Seorang Perempuan

KOTA – Kursi Sekda Magetan sepeninggal Abdul Azis yang harus meringkuk di Lapas Klas I Medaeng terisi sudah. Mei Sugihartini, inspektur di inspektorat, akhirnya dipercaya menggantikan Abdul Azis yang kini menjadi terdakwa perkara korupsi dana pengadaan lahan Kawasan Industri Rokok (KIR) Bendo. Namun, status Mei sbatas Plt (pelaksana tugas) sekda. ‘’Dalam petunjuk gubernur begitu, masa Plt hingga penyelesaian hukum sekda (Azis, Red) selesai,’’ terang Saif Muchlissun, kabag Humas Prokoler Pemkab Magetan, kemarin (18/7).

Menurut dia, penunjukan Plt sekda dilakukan langsung Gubernur Jatim H Soekarwo. Ini setelah Bupati H Sumantri mengusulkan sejumlah pejabat yang dinilai layak. Namun, Muchlis enggan menyebut nama tiga pejabat lain yang dikirim ke Surabaya. ‘’Bapaknya (Bupati, Red) sendiri yang tahu siapa-siapa pejabat yang diusulkan. Mekanismenya begitu, harus ada usulan dari bupati,’’ jelasnya.

Sejumlah pejabat selama ini disebut-sebut bakal mengisi Plt sekda. Di antaranya, Parni Hadi (kepala dinsonakertrans), Bambang Setiawan (kepala DPU BMCK), Bambang Trianto (kadindik), dan Harry Susanto, (kadinkes). Nama Mei Sugihartini sendiri malah tidak begitu diperhitungkan dalam bursa. ‘’Yang berhak menunjuk itu gubernur,’’ tegas Muchlis.

Meski ditunjuk menduduki Plt sekda, tidak serta merta fasilitas yang selama ini dinikmati Azis ikut pindah tangan. Tunjangan penghasilan PNS masih masuk kantong Azis. Pun, mobil dinas Toyota Camry yang masih berada di garasi rumah dinas sekda di Jalan Jaksa Agung Suprapto. ‘’Kalau tunjangan masih ke pak sekda (Azis, Red). Plt itu hanya menggantikan tugas, tidak sekalian fasilitasnya,’’ urai kabag humas.

Azis sendiri sudah dinonaktifkan berbarengan dengan penunjukan Plt. Kendati begitu, jenjang karirnya masih di tangan gubernur. Pasalnya, yang berhak mengangkat dan memberhentikan sekda adalah gubernur. ‘’Sudah dinonaktifkan oleh gubernur, sekalian menunjuk Plt Bu Mei,’’ tuturnya.

Mei Sugihartini saat dihubungi Jawa Pos Radar Magetan mengatakan, dirinya cukup terbebani dengan penunjukan Plt sekda itu. Tak hanya secara psikologis, tugas yang diembannya dirasa cukup berat. Kendati begitu, perempuan yang juga menjabat Plt asisten pemerintahan ini bakal profesional menjalankan tugas rangkapnya. ‘’Saya tidak bisa membayangkan. Tugas sekda itu cukup berat karena harus mampu mengakomodasi seluruh lembaga pemerintahan,’’ katanya.

Tak mau tugas yang diembannya kedodoran, Mei bakal berkoordinasi dengan seluruh satuan kerja pemerintah daerah (SKPD). Dia ingin membangun pemahaman bersama tentang pemerintahan Magetan ke depan. Sleian itu, melakukan evaluasi tugas pasca penonaktifan sekda. ‘’Evaluasi pasti akan kami lakukan. Sehingga sikap dan pikiran negatif bisa dihilangkan demi membangun kebersamaan,’’ tandasnya. (dip/hw)
 Sumber : Radar Madiun

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.